Jadi Ketum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) 2024-2027, Ilham Habibie Dorong Insinyur Berperan Penting Reindustrialisasi Masif

Jadi Ketum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) 2024-2027, Ilham Habibie Dorong Insinyur Berperan Penting Reindustrialisasi Masif

Pakar Penerbangan Indonesia Dr. Ing. Ilham Akbar Habibie, MBA terpilih menjadi Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) masa bakti 2024-2027 dalam Kongres XXIII PII 2024 yang digelar di DI Yogyakarta, 5-6 Desember 2024.
 
Ilham Habibie rencananya akan dilantik, besok, Jumat 6 Desember 2024 sebagai Ketua Umum PII menggantikan Ketua Umum PII periode 2021-2024, Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, M.Eng. Sc, IPU, ACPE, APEC Eng. 
 
Dalam Kongres XXIII PII 2024 telah memilih dan menetapkan Wakil Ketua Umum terpilih pada kongres sebelumnya menjadi Ketua Umum PII 2024-2027.

Putra sulung Presiden RI ke 4, BJ Habibie ini sebelumnya adalah Wakil Ketua Umum PII. Dan dalam AD/ART PII, setelah 3 tahun menjabat dipilih sebagai Ketua Umum PII selanjutnya. 

Kongres PII 2024 sendiri dibuka oleh Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono XI, di Hotel Royal, Yogyakarta, Kamis (5/12/2024). 

“Bismillahirrahmanirrahim, Kongres ke-XXIII Persatuan Insinyur Indonesia secara resmi dibuka,” ucap Sri Sultan HB X diiringi tepuk tangan seluruh peserta Kongres yang berjumlah 1.300 peserta.

Pembukaan Kongres PII 2024 ini juga di hadiri oleh Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, Ketua PII Nasional Danis Hidayat Sumadilaga serta Jajaran Pengurus PII Nasional 2021-2024 maupun Ketua PII 2019-2021.

Sejumlah tokoh nasional juga memberikan dukungan terhadap peran PII dalam menciptakan teknologi ramah lingkungan dan berbasis lokal.

Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini menekankan pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal dengan kemajuan teknologi modern sebagai upaya menciptakan solusi yang relevan dan berkelanjutan. 

Dirinya juga mengapresiasi PII atas inisiatifnya mendorong inovasi berbasis budaya yang menjadi ciri khas Indonesia.

Selain seremoni pembukaan, kegiatan-kegiatan hari pertama kongres ini diisi dengan sesi keynote speech oleh para pakar teknologi dan budaya, yang membahas peluang serta tantangan integrasi teknologi dan kearifan lokal di era globalisasi.

“Selayaknya tema yang diusung dalam kongres ini, setidaknya harus memahami konteks dasar budaya yaitu Cipta, Rasa, Karsa, untuk berkarya,” tutur Ngerso Dalem, panggilan terhormat rakyat kepadanya. 

Dalam kesempatan itu, HB XI juga memberikan dukungan sepenuhnya kepada PII dibawah kepemimpinan Ilham Habibie.

Menurut Sri Sultan, industrialisasi dan teknologi mesti meresapkan kearifan lokal dan dapat dirasakan dampak konkretnya oleh masyarakat luas. 

Penerapan teknologi tidak boleh dinikmati untuk segelintir kelompok saja.

“Ketika persaingan global dalam industrialisasi telah berpengaruh di seluruh penjuru dunia. Maka pembangunan SDM sangatlah penting untuk menyukseskan cita-cita meraih Indonesia Emas 2045 kelak,” kata HB XI. 

Perkuat Industri

Sesuai tema Konggres PII 2024 yakni Mendorong Pengembangan Teknologi Berbasis Kearifan Lokal, ujar Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono, menekankan agar ritme pembangunan dengan kecepatan tinggi seperti irama rock n roll bisa tetap sesuai peraturan tata kelola penyelenggaraan negara. 

Eks Menteri PUPR dua periode Kabinet Jokowi ini mengharapkan agar dalam kepemimpinan Ilham Habibie ke depan, PII bisa menjadi garda utama dalam memimpin program- program pembangunan Prabowo-Gibran menuju Indonesia Emas 2045 . 

“PII harus  menjadi motor utama dalam memperkuat industri di segenap aspek,” tutur Basuki.  

Dalam kata sambutan awal sebagai Ketum PII yang baru, Ilham Habibie menekankan pentingnya PII harus menjadi mitra strategis bagi pemerintah dan stakeholder lainnya.

Terlebih lagi pembangunan industri hilirisasi menjadi prioritas utama Pemerintahan Prabowo-Gibran. 

Doktor dari Universitas Teknik München, Jerman dengan predikat summa cum laude ini juga menghimbau agar kalangan insinyur harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat secara luas yang saat ini menjadi tantangan berat bagi pemerintahan mana pun. 

“Karena itu kita perlu dilakukan reindustrialisasi yang masif. Sehingga, hilirisasi bukan saja di sektor pertambangan namun meluas ke sektor lain karena sumber daya alam republik ini sangat kaya. Tapi kita belum cakap untuk mengelolanya sesuai dengan tujuan kita berbangsa dan bernegara yakni menciptakan masyarakat adil dan mskmur,” tegas Tokoh Senior ICMI ini. 

Sementara Jubir Ilham Habibie Justino Djogo juga mengungkapkan komitmen alumni Jerman ini dalam membangun kualitas manusia Indonesia melalui para insinyur di PII tak bisa ditunda-tunda. 

Justino yang juga Direktur Eksekutif FDN menyebutkan Ilham sejak studi di Negeri Industri di Benua Biru itu memiliki cita-cita luhur dengan menjadikan manusia Indonesia harus dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang dibutuhkan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. 

“Pembangunan SDM harus menjadi pengarusutamaan strategi pembangunan bangsa Indonesia ke depan. Pilihan strategi  tersebut diupayakan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang dibutuhkan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat di tengah persaingan global,” ujar Justino. 

Menurutnya, urgensi pembangunan  sumber daya manusia menjadi faktor kunci dalam memenangkan persaingan global, yang membawa konsekuensi semakin ketatnya persaingan di tengah ketidakpastian. Langkah strategis ini sudah selayaknya mendapatkan dukungan penuh  dari seluruh  pemangku kepentingan.

“Penguatan sumber daya manusia menuju manusia unggul memiliki korelasi yang erat dengan peningkatan produktivitas kerja, dalam memenangkan persaingan ditengah perubahan-perubahan yang berlangsung cepat dalam dunia bisnis, ekonomi politik dan budaya,” jelas  Politisi Golkar ini. 

 

Leave a Reply

Close Menu