SERI DIALOG XVI FORUM DIALOG NUSANTARA
‘PENTINGNYA INDUSTRIALISASI DALAM MEMPERCEPAT EKONOMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045’
LATAR BELAKANG
Indonesia Emas 2045 adalah visi pemerintah Indonesia untuk mencapai status negara maju dengan berbagai indikator ekonomi yang lebih baik pada tahun 2045. Industrialisasi memiliki peran kunci dalam mencapai tujuan ini karena banyak alasan seperti peningkatan produktifitas dimana industrialisasi mendorong pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan produktivitas. Dengan memperkenalkan teknologi canggih dan proses produksi yang efisien, industri dapat menghasilkan lebih banyak barang dan jasa dengan biaya yang lebih rendah, meningkatkan output ekonomi. Kita telah memiliki 3 paslon Capres dan Cawapres yang akan meneruskan program pak Jokowi selama 10 tahun ini. Yakni pasangan Anies – Cak Imin, Ganjar – Mahfud, dan Prabowo – Gibran. Semoga gagasan terkait kampanye dalam ajang pilpres nanti diisi dengan topik yang berbobot seperti tentang kemajuan ekonomi yang didukung oleh hilirisasi industri.
Kedua yang perlu diperhatikan adalah tentang diversifikasi ekonomi yang juga bergantung pada pada sektor pertanian atau sumber daya alam, jika terlalu banyak dapat membuat ekonomi rentan terhadap fluktuasi harga komoditas dunia. Dengan mengembangkan sektor industri yang kuat, ekonomi Indonesia dapat lebih terdiversifikasi, mengurangi resiko ekonomi.
Industrialisasi menciptakan lapangan kerja yang signifikan. Ini membantu mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan pendapatan masyarakat, yang pada gilirannya akan meningkatkan daya beli dan konsumsi dalam negeri. Industri sering mendorong inovasi teknologi. Dengan mendorong riset dan pengembangan, serta mengadopsi teknologi baru, Indonesia dapat meningkatkan daya saingnya dalam ekonomi global.
Industrialisasi yang sukses dapat menarik investasi asing langsung yang membuat investasi ini membantu dalam pengembangan infrastruktur, teknologi, dan sumber daya manusia, yang semuanya mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Industrialisasi yang berkelanjutan juga dapat meningkatkan kualitas hidup melalui peningkatan pendapatan per kapita, akses ke pendidikan dan layanan kesehatan yang lebih baik, serta infrastruktur yang lebih baik. Melalui industrialisasi, Indonesia diharapkan mampu meningkatkan produksi barang yang dapat diekspor ke pasar internasional. Ekspor yang kuat juga dapat diikut dengan peningkatan pendapatan negara dan memperkuat posisi ekonomi nasional.
Selain dari pada itu, industrialisasi dapat membantu mengurangi ketimpangan sosial dengan menciptakan peluang ekonomi yang lebih merata. Hal ini dapat membantu mengurangi kesenjangan antara kelompok-kelompok masyarakat yang kaya dan yang kurang mampu.
Namun, penting untuk diingat bahwa industrialisasi harus dilakukan dengan berkelanjutan dan memperhatikan dampak lingkungan. Pemerintah juga harus memastikan bahwa manfaat ekonomi dari industrialisasi tersedia untuk seluruh masyarakat, termasuk yang berada di daerah pedesaan dan yang kurang mampu. Selain itu, penting untuk mengembangkan industri yang sesuai dengan kekuatan dan kebutuhan Indonesia.
Mengingat saat ini telah diketahui bersama bahwa pemilu semakin dekat dan sudah terdapat 3 pasangan capres dan cawapres yang diantaranya pertama pasangan Anies – Cak Imin, Ganjar – Mahfud, Prabowo – Gibran, maka Forum Dialog Nusantara (FDN) akan menggelar diskusi dengan tema “Pentingnya Industrialisasi dalam Mempercepat Ekonomi menuju Indonesia Emas 2045.” untuk membahas pentingnya Industrialisasi dalam kemajuan ekonomi khususnya di tanah air ini yang dapat menjadi ide gagasan para kandidat capres dan cawapres.
TUJUAN KEGIATAN
- Melakukan diskusi tentang visi Indonesia Emas 2045 kondisi perekonomian Indonesia saat ini.
- Mendiskusikan penerapan konsep industrialisasi dari hulu ke hilir yang ada di Indonesia.
- Mendiskusikan manfaat industrialisasi dalam mempercepat ekonomi menuju Indonesia Emas tahun 2045.
- Mendiskusikan langkah dan kebijakan strategis yang dapat diambil Indonesia berdasarkan visi Indonesia Emas tahun 2045.
- Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang langkah yang dapat diambil Indonesia menuju Indonesia Emas tahun 2045.
TEMA & MATERI KEGIATAN
Tema kegiatan ini adalah “PENTINGNYA INDUSTRIALISASI DALAM MEMPERCEPAT EKONOMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045.”
Materi kegiatan ini mencakup:
- Pemaparan tentang visi Indonesia Emas tahun 2045.
- Penjelasan tentang manfaat industrialisasi dalam mempercepat ekonomi menuju Indonesia Emas tahun 2045.
- Solusi dan rekomendasi tentang langkah strategis dalam mempercepat ekonomi menuju Indonesia Emas tahun 2045.
- Pesan kepada masyarakat Indonesia tentang manfaat konsep Indstrialisasi bagi kehidupan sehari-hari, khusus mewakili paslon pilpres 2024 nanti.
NARASUMBER
Sambutan:
- Ing. Ilham Akbar Habibie, MBA. – Kepala BRITEK KADIN, Ketua Dewan Penasihat FDN
Para Pembicara:
- Ing. Ilham Akbar Habibie, MBA. – Kepala BRITEK KADIN, Ketua Dewan Penasihat FDN
- Arsyad Rasyid P.M. – Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar dan Mahfud
- Sudirman Said, S.E., MBA. – Juru Bicara Pasanganan Anies dan Cak Imin
- Rosan Perkasa Roeslani, M.B.A., M.A. – Ketua Tim Pemenangan Nasional Prabowo dan Gibran
- Prof. Didik Junaidi Rachbini, M.Sc., Ph.D. – Rektor Universitas Paramadina, Pengurus Habibie Center
- Ir. Arnanto Nurprabowo M.P. – Pengurus Pusat PII, Caleg DPR RI Dapil DIY
- Tirta Hidayat, S.E., M.Sc. – Senior Ekonom
Penutup:
- Justino Djogo, MA., MBA. – Direktur Eksekutif FDN, Caleg DPR RI Dapil Jateng V
Moderator:
- Andi Bachtiar Sirang – Pemerhati Kebijakan Publik
PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan akan dilaksanakan secara hybrid di lokasi kegiatan dan melalui aplikasi virtual meeting. Kegiatan ini juga akan disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Forum Dialog Nusantara.
Waktu : 13 November 2023
Pukul : 14.00 – selesai
Tempat : Habibie & Ainun Library, Jl. Patra Kuningan XIII No. 1, 3, 5, 7 Kec. Setiabudi, Jakarta Selatan.
PESERTA
Kegiatan ini diikuti oleh para praktisi, pelaku usaha, mahasiswa dalam sektor-sektor terkait serta masyarakat umum dan disajikan secara live streaming pada platform media FDN Nusantara, dan diliput oleh media mainstream.